Kamis, 19 Mei 2011

"DILARANG SAKIT KALAU TAK PUNYA DUIT"



"DILARANG SAKIT KALAU TAK PUNYA DUIT"

Ungkapan itu pernah aku dengar dari orangtuaku sendiri,
kalaupun harus mengalami sakit,cukup minta air putih yang sudah dibacakan doa sama pak kyai
ataupun orang yang dianggap punya ilmu magis ( dukun ) dengan bayaran seikhlasnya.

Dan jika sakitnya tak kunjung sembuh,orangtuaku akan mengatakan kalimat seperti ini
"SAKIT ITU UJIAN DARI TUHAN MAKA BERSABARLAH,SEBAB TUHAN BERSAMA ORANG-ORANG YANG SABAR"
aku tahu itu hanyalah kata-kata hiburan dari orangtuaku,agar aku masih punya harapan untuk hidup,
padahal setelah mengatakan itu orangtuaku menangis semalaman dia merasa berdosa pada anaknya
karena tak kuat membiayai pengobatan anaknya.

Aku heran kenapa orangtuaku tak mengusahakan penyakitku melalui program pengaman sosial atau kartu keluarga miskin,pernah hal itu kusampaikan pada orangtuaku,jawaban orangtuaku " aku tidak mau anakku yang sedang sakit gara-gara menggunakan Kartu Keluarga Miskin diperlakukan tidak layak,ditelantarkan dan tidak dianggap sebagai pasien,dikelas nomer tigakan,belum lagi untuk urusan surat keterangan tidak mampu dari desa masih harus mengeluarkan biaya untuk makelarnya,pokoknya ruwet kata orangtuaku"

aku bilang sama ibuku " Bu jangan putus asa bukankah ada rumah sakit yang agamis dan bukankah agama mengajarkan kita untuk saling tolong menolong".Jawab ibuku " sama saja yang milik pemerintah,yang milik swasta memakai simbol agama ujung-ujungnya kalau sakit harus tetap keluar duit,agamanya benar tapi pemilik rumah sakitnya yang tak mau rugi,sudah pokoknya kalau tak punya duit janganlah sakit,ingat kata-kata itu"lalu ibuku pergi dengan perasaan marah,
marah terhadap dirinya,mengapa dia harus menjadi miskin di zaman yang orang dihormati dari banyak dan sedikitnya duit.




( Bumiayu - 09 - 08 - 2002 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar