Kamis, 19 Mei 2011

Tuangkan arakMu



Tuhan...
Izinkan aku mabuk di hadapanmu,
Kau yang tuangkan,
arak,tuak atau ciu cikakak.

Hei iblis tiuplah serulingmu ku ingin menari di hadapan Tuhanku,
Ya Tuhan tapak kakiku menari di titian shirathMu,
Ke segala arah ku temu shiratMu,
seakan ia melekat pada tapak kakiku,
aku telah mabuk kah Tuhan,
atau ini baru permulaan.

Ahai...Kakiku mulai tak terkendali,
kanan di tempat suci,kiri di lokalisasi,
namun reaksi sudah mulai meninggi ku tak bisa bedakan mana tempat suci mana lokalisasi,
Kudengar rintihan pelacur memanggil manggil namaMu,
kudengar orang-orang suci di televisi,
di mimbar-mimbar menjual namaMu,
sedang rintih pilu pelacur yang menyebut namaMu tak pernah mereka dengar.

Seteguk lagi..,ah kelamaan.
Seguci sekalian,
Biar aku cepat muntah dan perhatikan apa yang kumuntahkan,
aku muak melihat rumahMU dikangkangi para peragawan peragawati busana keagamaan,
aku muak melihat rukun-rukun agamaMu dibisniskan,
aku muak melihat ayat-ayatMu hanya dijadikan hiasan di ruang tamu dan ruang makan,
aku sungguh muak melihat simbol-simbol agamaMu dijadikan alat tuk raih kekuasaan,

Aku menari dan terus berputar,
kencang dan semakin kencang,
tak terasa melayang,
Satu persatu pijakan hilang,
Mereka sibuk saling berperang.

Saling klaim kebenaran,
mereka melupakanMU Tuhan.

Pada tetesan arak terakhir kukatakan
"wahai Tuhanku hanya Engkau yang ku punya,agama aku tak punya"...

Jika memang Kau lebih dekat dari urat nadi,
aku tak butuh tempat suci,
biar mereka menyembah ruang,
biar mereka menyembah waktu,
aku tak mau seperti itu.

Mabukku semakin menjadi,
kulihat wajahMU pada segala yang terlihat mataku,
kudengar kata-kataMu pada segala yang terdengar telingaku,
kucium aromaMu pada segala yang tercium hidungku,
kukecap rasaMu pada segala yang terasa lidahku,
kuraba dzatMu pada segala yang teraba kulitku.

Dan aku terkapar,
tak ingat lagi,mana diriku mana diriMu.

Setelah aku tersadar,
Ia yang maha nyata menjadi maha ghaib,
terhalang tubuh fanaku ini.

( Sidoarjo - 25 - 05 - 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar