Kamis, 19 Mei 2011

Mutiara Tembang Langit



Mutiara tembang langit.

Nama anak kawanku,
lahir dari tarian kuas ilahi,
Masih terbayang tatap polosnya,
seakan mata itu berkata "om gendong tiara".
Tangisnya mengingatkan tangisku,
pada masa segala kacau.

Kini ia menyusu pada dada yang rata,
andai ia bersamaku kan kutempelkan bibirnya pada dada istriku,
ternyata kuas itu patah,kanvasnya membelah dan warna-warnanya berubah.

Saat ini ia sedang bercengkrama dengan sebayanya,
tak pernah tau bahwa malam telah gulita,
aku teringat cerita para legenda,
mereka dibesarkan berkalung derita.

tiara...
Semoga tawa dan tangismu benar jadi mutiara tembang di petaka petaka langit.

( Tuk saudaraku,..Nurfauzan semoga kau kembali menari kan kuasmu)

( Sidoarjo - 10 - 06 - 2010 )

1 komentar: