Kamis, 19 Mei 2011

Berkawan Izrail



Bila mentari sambut sang pagi,
mau apa diri ini?

Bila mentari naik sepenggalah,
akan kemana tentukan arah?

Bila mentari sambut sang senja,
kepada siapa kuhadapkan muka?

Dan malam pun tiba,
air dimana air,tuk basuh daki perjalanan tadi,
api dimana api,tuk terangi perjalananku saat ini.

Langkah terus melangkah,
tak perduli lelah.

Izrail itu bukan makhluk yang menunggu di pintu pengembaraan abadi,
ia bertugas sesaat setelah ruh dimasukan ke tubuh,
ada yang dicabut dengan secepat kilat,ada yang pelan tapi pasti.

Hei Izrail...aku mengenalmu saat ini,
kuharap engkau tak lupa suatu saat nanti.

( Bintaro - Jakarta - 08 - 04 - 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar