Kamis, 19 Mei 2011

Kumaafkan prasangkamu



Menebar kebencian berselubung membela Tuhan,
semoga lekas sembuh.

seolah Tuhan hanya miliknya,
seolah tafsir Tuhan harus seperti tafsirnya.

bagaimana si bisu menafsirkan Tuhan,
bagaimana si buta menafsirkan Tuhan,
bagaimana si tuli menafsirkan Tuhan,
tentu beda dengan yang normal,
sedang yang normal pun berbeda-beda tafsirnya.

mungkin Tuhan bagimu menyeramkan,
bagiku penuh dengan senyuman.

boleh-boleh saja toh,

ha ha ha....
untukmu agamamu,
untukku agamaku...

lalu kenapa kau begitu membenciku..?

Kumaafkan segala prasangkamu padaku,
sebab hanya Tuhan yang tahu isi hatiku.


( Sidoarjo - 15 - 06 - 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar