Kamis, 19 Mei 2011

Jayengresmi,Sang Istri & centhini



Membedah lingga dan yoni,
ilahi bersembunyi di birahi.
Jayengresmi kitari bumi,
pada sang istri ia ungkap wajahnya,
centhini ikut pula merangkai kata.

Ia tanggalkan jubahnya,
sang istri dan centini terpesona,
bukankah centini hanya seorang emban,
kenapa saksikan ketelanjangan jayengresmi,
kenapa cemburu tak meliputi sang istri,
Jayengresmi kau cinta pada siapa,
Sang istri ataukah centhini?

Jayengresmi menjawab,
"aku mencintai istriku,pula cinta centhini,sebagai bukti aku cinta ilahi".

Centini,
aku mencium bibirmu pada bibir istriku,
kubelai rambutmu pada rambut istriku,
kutitipkan benihku di rahimmu pada rahim istriku.

Centhini,
walau aku tak menjamahmu,
namun rasaku telah hangatkan yonimu.

Centhini berkata,
"wahai junjungan dan kekasihku,
walaupun aku tau hakikat cinta yang kau ceritakan itu,
apakah salah jika kuminta ini menjadi nyata,
linggamu mencumbu yoniku,
Jayengresmi termangu,
dan bertanya pada Tuhan
"yaa ilahi haruskah semua ini jadi nyata?"

( sidoarjo - 23 - 05 - 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar