Kamis, 19 Mei 2011

Asa tersisa



Istri satu tumbuh seribu madu
Kukecup putikmu,
kau belai benangsariku,
iri liputi si kupu-kupu.

Bunga-bunga merekah,
madu-madu membasah,
larut dalam desah,
sungguh kutebar gairah.

Sang bunga tebar aroma,
sang kumbang tak kunjung datang,
entah berapa lama ia merona,
tiap malam ia meradang.

Jika sang kumbang entah kemana,
tak salah bunga tebar pesona,
biarkanlah burung-burung pencari madu singgah tuk berbagi merdu suaranya,
tersenyumlah sebab masih ada asa yang tersisa.

( Sidoarjo - 19 - 05 - 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar