Kamis, 19 Mei 2011

Pagi di tepi kali Gung



Sebungkus marlboro dan secangkir kapal api,
ditepi kali Gung,
sementara perawan-perawan asyik mandi tak peduli tatapan mesum para penggali...
Arus airnya menyimpan banyak cerita,
gringsing yang melegenda,
mbah panggung yang menentang pendusta agama,
malang sumirang menentang dan menantang...

Sang penggali teruskan menumpuk pasir dan truk-truk antri menunggu,
cukong-cukong tawa terbahak lirik matanya memperkosa alam...
sang perawan tak tau ia terlampau lugu...

ingin kuhentikan tawa cukong itu dengan tenggelamkan ia dan hanyutkannya.
Namun sayang aku cuma sebentar tak lama temani mbah panggung,
akan kuteruskan perjalananku temui pangeran pekik dan anak keturunannya.

( Tegal - 27 - 04 - 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar