tanpa jurang dan bebukitan
menapak jalan rasul
tujuh puluh kuda terkendali
sangat kencang dan sangat kuat
si jadzab tertabrak tujuh puluh kuda
ia pun lupa diri
saat terlena
diri tiada tinggalah kuda
mengelana kuda tanpa joki
tujuannya tak pasti
kilat menyambar
sang joki sadar
kini ia ditepian telaga kautsar
bermandikan air telaga
segala debu menjadi hikmah
menatap ia pada wajahnya
tujuh puluh kuda menjadi karomah
( Sumenep - 03 - 03 - 2011 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar