Selasa, 17 Mei 2011

Sang Pemetik Zaqum



hikmah kebijaksanaan itu
bukan karena
kenyang akan filsafat
kenyang akan debat
ataupun dianugerahi karomat.

itu bukan ukuran,
siapapun yang ditempa derita
dan kuat melaluinya tanpa putus asa,
sambil menyingkirkan hijab yang menghalangi pandangan terhadap-Nya,
ialah yang beruntung menikmati buahnya.

Sampai detik ini aku masih bertanya-tanya,
apakah aku termasuk dalam golongan manusia yang menikmati buahnya?
atau,
justru menjadi golongan kaum yang menikmati buah pohon zaqum.

Ya Tuhan yang Maha segala Maha
aku memaksa,diterima atau tidak diterima
aku harus diterima.

menjadi sebutir pasir di surga-Mu
itu hal yang mustahil bagiku.
menjadi bahan bakar neraka-Mu
sudah sepantasnya aku.
dan
aku ikhlas dengan semua itu.

( Cempaka Putih - Batavia - 22 - 01 - 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar