Selasa, 17 Mei 2011

Kuwalat ( Cerita Rahatan )

oleh Kidung Setan Kober pada 02 September 2010 jam 1:53

( kilas balik masa remaja )


Kota bumiayu,tanah kelahiranku yang dikelilingi pegunungan yang indah dan gunung slamet yang berdiri tegak disebelah Timur kota,berhawa sejuk pula bertebar senyum ramah penduduknya.pesantren-pesantren yang tersebar di segala penjuru kota melengkapi kesakralan tanah lahirku,baakan orang-orang dari luar kota ku menjuluki bumiayu kota santri,tapi bukan berarti semua penghuninya santri.


Aku dan gengku CDC ( Crazy Devil Club ) termasuk dalam jajaran Troublemakers ( pembuat onar ) yang sangat dibenci oleh para kyai dan guru-guru agama,ada salah satu Kyai yang sangat membenciku namanya Kyai Dulkenyut beliau satu kampung denganku,entah kenapa dia begitu membenciku padahal aku tak pernah membuat masalah dengannya atau keluarganya,tiap kali ia lewat di tempat dimana aku nongkrong dengan gengku selalu saja ia menyindir aku dan kawan-kawanku,ia bilang " orang yang mabuk 40 hari sholatnya tidak sah",dan kelak akan dimasukkan ke neraka,bukan hanya itu berbagai macam hinaan juga sering ia lontarkan dan diakhiri dengan membangga banggakan anaknya sendiri si Dulkempot.

Aku dan kawan-kawanku hanya diam tak menjawab,disamping sedang mabuk juga takut kualat,aku terima penghinaan ini.


Malam jumat ba'da Isya,

Seperti biasa aku nongkrong dengan gengku di tempat favorit kami yaitu pasar dan terminal,

si kaswin genjrang genjreng gitar,si bodol pergi beli arak 5 botol.

Tak lama komplit sudah kawan-kawanku," Mari pesta dimulai"

teler semua,meracau semua seenaknya,sedang asyik-asyiknya kami berpesta,entah darimana datangnya Kyai Dulkenyut sudah berada di hadapan kami.


"Astagghhfirrrrruuuullllooooooohhhh.... hei happy..ini malam jumat bukannya yasinan malah pesta miras...dosa besar ini dosa besar tak akan mendapat ampunan dari Tuhan!!!!.

Aku cuek dan diam saja tak perduli Kyai Dulkenyut mau ngomong apa,dalam hati entar juga dia cape sendiri.

Setelah berpuluh-puluh hadits dan dalil ia lontarkan ia pun meninggalkanku,aku dan kawanku melanjutkan pestaku,

belum ada 5 menit Kyai dulkenyut meninggalkan kami,ternyata ia kembali menuju ke tempat kami.

Waduh,ia mau ceramah lagi nih pikirku.


* "Hei para penghuni jahanam kalian lihat anakku si Dulkempot nggak...?" sambil memandang sinis kyai dulkenyut bertanya pada kami.


** Aku berdiri,pak kyai sampeyan mencari anak sampeyan?


* iya,happy kamu tau dimana dulkempot dari ba'da maghrib dia keluar di suruh beli gorengan tapii nggak pulang-pulang.


** Mari pak Kyai aku tunjukkan dimana anak sampeyan.( Kyai Dulkenyut pun mengikutiku dari belakang ).


*Lho lho lho kok masuk ke pasar bukannya di dalam gelap?


** sampeyan pengin ketemu anak sampeyan nggak?


* iya iya aku pengin ketemu,tapi masa si dulkempot di dalam pasar malam-malam begini.


** udah sampeyan jangan banyak omong deh,diem jangan berisik.....tuh tuh anak sampeyan lagi pegang kartu remi.


* AAAAAAASSSSSSSSSTTTTTTAAAAAAGGGGGGGFFFFIIIIIIIIIIRRRRRRRRRRUUUUUULLLLLOOOOOOHHHHHHHH!!!!!!!!!!.....DULKEMPOOOTTT

!!!!!!!!!!

BUBAAARRRR...BUBAAAARRRR...BBBUUUUBBBBAAAARRRRRR....

kawan main kartu Dulkempot lari semua sambil meraup uang taruhan di atas meja,dulkempot tak bisa berkutik.


Ya Allah kok bisa begini....terhuyung huyung kyai Dulkenyut hampir saja ia jatuh,aku dan dulkempot reflek meraih tubuh kyai Dulkenyut.

ternyata sesak napas Kyai Dulkenyut kumat gara-gara melihat Dulkempot Judi dan kyai dulkenyut pun pingsan.


Aku dan dulkempot menggendongnya menuju tempat nongkrongku,dalam perjalanan Dulkempot menggerutu padaku.

"Happy kenapa kamu ajak bapaku ke dalam pasar,kan aku sudah bilang kalau bapakku nanyain aku,kamu pura-pura gak tau.


"Yah Dul,aku cuma nuruti omongan yang sering di wejangkan bapakmu,kata bapakmu kan orang itu kan gak boleh bohong...mabuk aja udah dosa apalagi ditambah bohong Dul...he he he.


"Dasar monyyooonnggg!!!,dulkempot memakiku.


Sesampai ditempat nongkrongku kawan-kawanku geger,"ada apa nih,wah happy sama pak kyai mabok nggak ngajak-ngajak nih,pak kyai sampe tepar begini..."..kikikikikkikikikkkkkk aku ketawa mendengar celoteh kawanku.


Monyong,bapakku pingsan gara-gara ngeliat aku lagi judi,,,,sialan banget nih si happy.

hahahahahahahahahahahhahahahahaa...ketawa semua temenku...


E,e,e,e,e,e...malah pada ngetawain gimana caranya nih biar bapakku sadar.


Ada minyak angin gak tanyaku,

gak ada, jawab kawanku

minyak wangi ada yang bawa..?

gak ada juga...


Tiba tiba si kemod nyeletuk...buat apa sih happ..?


buat di olesin di hidung pak kyai biar cepet sadar.


gimana kalo pake arak happ,jawab si kemod,kan baunya wangi juga.

cerdas juga ente mod...udah pakai arak ajah...


stop stop stop...gila apa masa'bapaku mau di olesin arak!!!! yang bener ajah.


Darurat Dul...darurat...daripada bapakmu gak bangun-bangun...


Iya bener dul daripada bapakmu bablas modar malah bisa tambah runyam...timpal kawan-kawanku.


ya udah terserah kalian yang penting bapakku jadi siuman.


akhirnya kyai Dulkenyut pun di olesi arak di hidungnya...


Tak berapa lama kyai dulkenyut pun sadar dari pingsannya di pangkuan dulkempot...

"Astaghfirrullooohhh dulkempot,kenapa kamu jadi suka judi,bukankah bapakmu ini ngajarin kamu ngaji tiap hari"...Astaghfirrulloh kamu mabok juga dulkempot?...

aku ngga mabok pak,

lha ini bau minuman...


kekekkekekkekekekkekekekek...meledak kembali tawaku dan kawan-kawanku

lalu Kyai dulkenyut dan dulkempot pergi meninggalkan kami.


Keesokan harinya ba'da maghrib aku keluar rumah dan di tengah jalan aku berpapasan dengan kyai dulkenyut,aku sapa beliau

" Pak Kyai mau kemana?"

"Mau pulang ke rumah" jawabnya,


Nggak cari dulkempot lagi pak kyai...he he he

beliau ngeloyor pergi tak menjawab pertanyaanku lagi,ia pergi dengan muka penuh rasa malu.


( Barangkali ada kesamaan nama,tempat dan kejadian memang disengaja wkwkkkwkwkwkwkkwkwk )


( Bumiayu - 02 - 09 - 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar