melantun doa mengharum dupa
kopi pahit teh tubruk air putih bunga tujuh rupa
menggenggam erat pusaka
jangan dulu berburuk sangka
semua ada makna
bukankah hewan dan tumbuhan berdoa pada yang kuasa
salahkah menyertakan mereka turut berdoa pula
aku membisu saja
biar dupa berdoa dengan wanginya
biar bunga berdoa dengan warnanya
biar pusaka berdoa dengan tajamnya
bukankah Tuhan tak akan bingung oleh bahasa?
( Sumenep - 05 - 03 - 2011 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar