Kamis, 19 Mei 2011

Wisata Bencana



Secangkir  kopi
Sebatang rokok
Dan
matahari yang mulai terbenam
Dan
bisik dari semilir tentang  derita
di suatu tempat dimana saudaraku meratap
berebut mie instan yang diselipi slogan-slogan pencitraan

Kawanan rampok melenggang
Turun gelanggang
Kepala bocah-bocah kecil mereka pegang
Muka sedih mereka pasang
Seolah rasakan sakit mereka yang  terpanggang
Berulang dan terus terulang berserakan tulang-tulang

Kawanan rampok pulang ke istana
Dan keluarganya menunggu oleh-oleh dari wisata bencana
Hari ini mereka tampakan wajah duka pada wajah media

Esok mereka lupa


( sumenep – 07 – 11 – 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar