Selasa, 17 Mei 2011

Semut Hitam & Raja Sulaiman ( Hikayat Semau Gue )

oleh Kidung Setan Kober pada 06 April 2011 jam 1:44

Syahdan di suatu pagi dikerajaan bani Nusantara Raja Sulaiman mengundang seluruh menteri-menteri dan punggawanya,tak lupa pula telik sandinya yaitu bangsa JIN ( Jasad Intelijen Negara ) beliau mengundang juga de Hewan Perwakilan Rakyat sebagai lembaga kontrolnya, banyak yang heran tumben-tumbennya sang Raja mengundang seluruh lembaga negara,ada apakah gerangan?

Setelah semuanya berkumpul,Raja sulaiman mulai berpidato:

Asalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh,

dan serntak yang hadir menjawab walaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh,


Saudaraku sebangsa dan setanah air,akhir-akhir ini hatiku gundah gulana,tak enak makan tak enak tidur pula,apakah ada yang salah dengan diriku,ibadah aku tak pernah telat,hak rakyat selalu aku cukupi,tapi aku masih merasa tidak tenang,barangkali kalian yang hadir bisa memberi masukan?...semuanya terdiam,Hoiiii jawab!..kalian dengar tidak apa yang tadi aku katakan?...itu kamu yang dipojok bupati brebes coba aku ingin tahu tadi aku ngomong apa?...anu paduka tadi saya dengar paduka kebanyakan makan,sambil celingukan kesana kemari sang bupati menjawab ia tadi tertidur,maklum semalam ia habis di undang hajatan orang kawinan yang hiburannya dangdut koplo,ia nyawer sampai pagi.


Dasar tukang molor,ini rapat penting perihal negara,kalau mau molor diwaktu rapat jangan jadi bupati,jadi hansip aja ( Raja Sulaiman marah bukan kepalang )...perhatikan kalau saya sedang bicara!!!


Salah satu menteri berdiri maaf paduka menurut analisis saya paduka ada gejala darah tinggi,sebab paduka mudah marah...Heii kamu menteri apa?...menteri kesehatan paduka...Kamu itu ya goblog lha wong saya marah gara-gara lihat bupati molor waktu rapat,analisismu ndak betul itu,menurut laporan Intelijenku ( JIN ),ada yang tidak beres diluar istana,aku ingin inspeksi secara langsung daerah kekuasaanku,ini yang membuat hatiku gundah gulana.


Para menteri,gubernur,bupati kebat kebit hatinya mendengar Sang Raja mau berkeliling daerahnya,selama ini laporan-laporan yang mereka buat fiktif,kalaupun ada yang benar itupun tidak semuanya benar.


Sekarang,siapkan semuanya kita berangkat dalam setengah jam!!!


para punggawa protokoler sibuk dibuatnya,sebab ini adalah inspeksi besar-besaran yang melibatkan seluruh lembaga negara.


Berselang setengah jam kemudian,ratusan kendaraan mewah berjejer dihalaman istana siap menghantar rombongan itu pergi....Sang raja keluar dari istana,..e e e e e,apa-apaan ini,kendaraan itu untuk apa?...menteri perhubungan menjawab,untuk mengantar rombongan kita paduka....Taruh semua mobil-mobil itu aku ingin jalan kaki,kita harus ngirit,bukankah harga minyak naik gara-gara krisis di libya,lagi pula dengan berjalan kaki itu bisa mengempiskan perut kalian yang buncit!!! ( semua terdiam tidak ada yang berani membantah ) baik baginda kita semua jalan kaki dan berangkatlah semua walaupun dalam hati para punggawa itu menggerutu ( kapan nyampenya kalau jalan kaki ).


Dengan diiringi calung Banyumasan rombongan itu melintasi kota demi kota dan pedesaan,berhari hari rombongan itu berjalan,panas dan hujan tak jadi halangan,suatu ketika sampailah rombongan itu dilereng Gunung Merapi.

Hari sudah sore kita menginap disini,perintah Sang Raja,menteri perumahan rakyat pun mulai membangun tenda-tenda disitu.


Melepas dahaga sang Raja bertelekan dibawah pohon cemara yang daun-daunnya telah rontok tersapu awan panas,semilir angin dari puncak merapi membuat matanya merem melek,disaat beliau sedang menikmati sejuknya udara,terdengar sayup-sayup suara.


" Wahai nyimas kekasihku andai dikau menerima cintaku,akan kupersembahkan istana raja Sulaiman untukmu"


Raja Sulaiman kaget mendengar itu siapakah gerangan yang begitu lancang mengucapkan itu,ia panggil JIN untuk mencari sumber suara itu,tak lama JIN itu memberi laporan,..lapor baginda sumber suara sudah ketemu dan sudah hamba sadap...dimana itu? ( tanya baginda )...itu baginda dibalik tunas pohon kelor,sepasang semut yang sedang dimabuk asmara....lalu sang raja pun mendekat kesitu,sepasang semut itu tidak tahu kalau mereka itu sedang diperhatikan,mereka sempat kaget ketika melihat rombongan orang begitu banyak,namun mereka tak perduli lha wong sedang dimabuk cinta.


"coba kangmas ulangi lagi kata-kata kangmas tadi,kata-kata itu benar-benar membuat hatiku berbinar"

baqik dinda,

"Wahai nyimas kekasihku andai dikau menerima cintaku,akan kupersembahkan istana raja Sulaiman untukmu"

ah benarkah kangmas,apa kangmas sanggup memboyong istana raja Sulaiman kesini?...bukan istananya yang diboyong kesini nyimas,tapi kita yang boyong kesana...lho kangmas ndak takut sama anjing-anjing penjaga di istana?...tenang aja nyimas mereka tak akan melihat kedatangan kita,kita ini makhluk kecil apalah artinya bagi mereka.


Bala tentara Jin sudah marah mendengar itu,baginda biar kami bumi hanguskan semut-semut itu,mereka akan melakukan makar....sabar-sabar kita dengarkan lebih lanjut apa kata mereka,Raja Sulaiman tersenyum-senyum mendengar itu.


"kangmas kalau kita jadi pindah ke istana Raja Sulaiman bagaimana dengan keluarga kita disini kangmas,aku tak tega meninggalkan mereka...nyimas jangan khawatir mereka juga kita ajak ke sana,kan istana itu luas,ribuan saudara kita tinggal di istana disudut manapun yang mereka suka,kalau begitu aku terima cintamu kangmas dan mari kita kabarkan pada saudara-saudara kita untuk bedol desa pindah ke istana sang Raja"...dan semut jantan itu mulai woro-woro mengumpulkan segenap keluarganya,setelah kumpul semua ia terangkan maksudnya rakyat semut mulai geger,ada yang pro dan ada yang kontra,yang kontra mengusulkan sebaiknya ide ini aspirasikan lewat de Hewan Perwakilan Rakyat,yang pro menjawab de Hewan Perwakilan Rakyat tak akan pernah bisa mendengar suara hati kita,lha wong suara hati nuraninya sendiri juga tak bisa mereka dengar.

Akhirnya setelah melalui perdebatan yang sengit diantara kepala RT semut,mereka sepakat untuk boyongan ke istana.


Bismillahirahmanirahim,mari kita berangkat!


Ehem,Ehem,sang baginda berdehem...stop,stop,stop...Asalamualaikum para saudaraku semut sekalian,para semut kaget ada sesosok manusia yang menghalangi jalannya,walaikumsalam siapa kisanak yang begitu sakti mendengar suara kami? tanya tetua para semut yang bernama kyai keling.

Sebelumnya saya mohon maaf menghentikan iring-iringan kalian,saya mau tanya hendak kemanakah saudara sekalian ini?...kami mau ke istana Raja Sulaiman,jawab sang tetua...Kalian tahu bagaimana wujud Raja Sulaiman?...kami ndak tahu kisanak...lalu terdengar tawa memenuhi lereng itu...semut-semut bingung ternyata suaranya bisa didengar oleh seluruh makhluk yang ada disekitar lereng,kepala JIN maju dan menjawab,kalian sudah kami sadap dan suara kalian bisa kami dengar melalui headset-headset yang ada ditelinga kami,yang dihadapan kalian itulah Raja Sulaiman,...Mohon maaf paduka kami tidak tahu ( seluruh semut pucat pasi wajahnya merke memikirkan hukuman apa yang akan menimpa mereka )...Ampuni kami paduka...Aku akan mengampuni kalian tapi serahkan dulu sepasang semut yang memulai ide ini.


Aduh gawat kangmas kita berdua bisa dihukum mati oleh baginda...jangan takut nyimas biar aku yang bicara.lalu semut jantan itu menghadap,sayalah semut yang paduka cari,...sebutkan namamu?( Raja Sulaiman mulai menginterogasinya ) nama hamba "Hantam" dan kekasih hamba bernama "Kromo" yang mulia.


Benarkah apa yang kau katakan tadi bahwa jika si Kromo mau menerima cintamu maka istanaku akan kau berikan padanya?...benar yang mulia...lancang sekali kamu!!...hamba tidaklah lancang baginda,hamba hanya menuntut keadilan,rumah kami hancur diterjang awan panas,saat kami mulai membangun kembali banjir lahar dingin memporak porandakan apa yang baru kami bangun,kami sudah putus asa yang mulia,dulu waktu kami baru tertimpa bencana,menteri-menteri baginda berjanji akan secepatnya memperbaiki rumah kami,sampai hari ini kami masih tinggal diantara puing-puing dan pohon-pohon kering...Kalian kan bisa aspirasikan permasalahan kalian lewat de Hewan Perwakilan Rakyat yang telah kalian pilih?...kami sudah suarakan aspirasi kami baginda,tetapi sesampainya digedung kura-kura mereka justru lupa,justru yang kami dengar dan kami lihat di televisi,para anggota de Hewan Perwakilan Rakyat justru ngotot ingin membangun Sarang megahnya yang berbentuk huruf U dibalik,lha wong huruf pun dibolak balik apalagi rintihan dan kata-kata kami yang mulia,maka jangan salahkan kami jika kami ingin bernaung di istana paduka.


Sang Raja lemas terduduk,airmatanya tumpah...Yaa Allah inikah yang membuatku tak enak makan tak enak tidur,maafkan aku Yaa Allah,aku terlena oleh laporan-laporan dusta,aku terlena pesta pora.


Setelah sesaat sang Raja sadari kesalahannya ia pun bangkit berdiri...

dengarkan titahku!!!...kepada seluruh menteri dan jajaran dibawhanya,segera bangun kembali rumah dan hutan dilereng merapi ini,juga diseluruh wilayah nusantara yang terkena bencana,aku akan menunggu di istana,jangan kembali ke istana jika semuanya belum beres.


Interupsi paduka,sebaiknya paduka juga berkunjung ke wilayah bencana yang lain....( seekor de Hewan perwakilan Rakyat maju menginterupsi sang Raja,dengan mimik muka seakan-akan membela rakyatnya )....tak perlu itu,aku tahu niat busukmu,kalian mau menjadikan bencana sebagai wisata dan pencitraan kalian,ini sudah cukup dengan melihat disini aku sudah dapat menyimpulkan wilayah-wilayah yang lain pun tak terurus.


Sang Raja pun berpamitan pada rakyat semut,dia ajak pula si Hantam dan si Kromo untuk tinggal di istananya,di iringi isak tangis dari seluruh rakyat mereka pun berangkat.


Seampainya di istana pernikahan Hantam dan Kromo dilaksanakan dengan pesta yang sederhana,mereka pun diberi pelaminan di lubang sudut kamar sang Raja.


Keesokan harinya sang Raja duduk di singgasana menunggu laporan-laporan dari hud-hud,setiap habis membaca laporan itu sang Raja memanggil tabib istana,dia minta dibuatkan jamu sakit kepala,sang permaisuri mendekat,Kanda kenapa setiap habis membaca laporan-laporan yang dibawa hud-hud kanda selalu meminta dibuatkan jamu sakit kepala?...bagaimana kepalaku tidak menjadi sakit Dinda,laporan yang dibawa hud-hud itu laporan penyelewengan-penyelewengan anggaran untuk perbaikan tempat tinggal rakyatku...sang permaisuri pun hanya geleng-geleng kepala dan mengelus dada mendengar berita itu.


Saat malam menjelang raja Sulaiman tak beranjak dari singgasananya,ia merenung menatap kedepan sambil tangan kanannya berasandar di tongkat kesayangannya...

keesokan harinya ternyata Raja Sulaiman masih juga duduk disitu,semua menyapa tapi sang Raja diam seribu bahasa,mereka mengira sang raja sedang tapa brata disinggasananya berbulan-bulan,bertahun-tahun beliau tetap tak beranjak dan suatu hari dikala semua penghuni istana menatapnya tiba-tiba sang Raja Ambruk,tongkat penyangganya tak kuat menahan bebannya,ternyata tongkat telah keropos dimakan anai-anai....


Inalilahi wa ina ilaihi rajiun

Sang Raja telah menghadap Raja diRaja.



( Setan Kober - Sumenep - 06 - 04 - 2011 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar