Selasa, 17 Mei 2011

Kisah dua wanita

Bibir tipis yang tersenyum manis itu,
ia adalah calon mempelaiku.

Ia biasa saja,jauh dari feminimisme
jauh pula dari sensualisme
jika kupandang ia tertunduk malu.

Tatap matanya berbicara
'dengan sepenuh hati ku ingin berbakti kepadamu '

Bibir tebal yang merekah itu
ia adalah bunga dambaanku
ia sungguh luar biasa,lemah gemulai
dan sangat menggairahkan.
Jika kupandang,ia menantang

Tatap matanya berbicara
'cepatlah kau lampiaskan nafsumu'

Sang bibir tipis,ia membatu didalam hatiku
Sang bibir tebal ia menguap didalam imajinasiku

[ Bintaro - 19 - 07 - 2009 ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar