mencium nisan leluhurku
ah telah dekat masa itu
menabur kuncup-kuncup bunga kantil dan melati
semerbak mewangi seperti petuah-petuah leluhur dimasa lampau
pelan namun pasti terkikis penyakit hati
merona wajah-wajah yang galau
menggumam seribu doa
membayang seribu dosa
masa muda dan tapak kaki penuh luka
ah seperti mimpi saja
kini aku dihadapmu
menapak tilas jalanmu
berharap ungkap rahasia sasmitamu
Satu pertanyaanku
" kenapa harus aku?"
( Sumenep - 02 - 02 - 2011 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar