Selasa, 17 Mei 2011

Detik-detik terakhir



Cincin itu hanyalah simbol,
telah kuikhlaskan sebagian diriku untuk dirimu.
Bukan karena cantikmu,bukan pula sifat baikmu.

Berada di dekatmu,
api yang berkobar tak tentu arah
menjadi,cahaya yang tenang menyinari segala arah.

Itu,
yang membuatku ingin tidur dipelukanmu.

Dan,
esok hari aku terbangun
dirimu tersenyum menatapku
pula kau katakan,

" Say...
mari kita nyatakan mimpi-mimpi kita semalam"

( Bumiayu - 27 - 06 - 2009 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar