Kamis, 19 Mei 2011

Bukankah engkau anak perempuan ?



Terlahir menghunus keris
tangisnya sungguh mengiris
seperti menangisi korban lumpur dimana ia terlahir

tak berkedip mata
perhatikan apa yang dihadapannya
Kala cakra jadi garis telapak kaki kanannya
inikah rahasia tangisnya tak keluarkan airmata

bapaknya terlahir dari silsilah yang entah
sedang ibunya adalah tetes darah orang yang dibakar hidup-hidup oleh kerajaan demak
belum genap sebulan usianya dimulai pengembaraanya
ditanah Pak Sakerah di asuh ibu-ibu yang tak pernah berputra

berteman ia dengan kesepian
tetangganya lahan-lahan kosong
terkadang terdengar lenguh sapi dan kokok ayam
ia tak pernah peduli

kini ia mulai belajar mencengkeram dan mengepalkan tangan
entah siapa yang akan ia cengkeram
entah siapa yang akan ia tinju

Sering kutatap lama-lama dan bertanya dalam hati
"Bukankah engkau anak perempuan?"

( Sumenep - 24 - 01 - 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar