Mengapa aku tak jadi sebutir debu saja,
tak jadi butiran-butiran embun saja,
tak jadi sekedipan pelita saja,
tak jadi semilir angin saja,
hingga aku tak perlu menorehkan banyak luka.
Bertanya?
Mengapa sebagian ruh-Mu Kau tiupkan padaku,
mengapa tak kau biarkan saja aku tetap jadi ruh-Mu,
menyatu dengan-Mu tanpa tahu aku dan Engkau.
Bertanya?
Mengapa aku harus pecahkan banyak rahasia,
mengapa aku begitu peka dengan sasmita,
dan mengapa Kau selalu beri jawabannya.
Mengapa?
( Bintaro - Jakarta - 28 - 03 - 2010 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar